Orang Pinggiran

  

Orang Pinggiran

         Masa kecil penuh keceriaan dilalui seperti anak pinggiran kota pada umumnya.Jika membuat pisau dari paku bersama teman-teman sebayanya,sengaja paku itu digilaskan ke roda baja kereta api yang sedang berjalan di rel di dekat rumah  Samsul.Adakalanya,pada saat akhir pekan,anak-anak singkong dari dari kawasan Semarang ini bersepeda ramai-ramai ke kawasan Tugu Muda dan jajan panganan murah buah lontar.

         Beruntung Samsul mendapat ajaran agama yang kuat dari sang nenek yang juga guru agama di SD Negeri Jalan Ismail Marzuki,Semarang.Didikan nenek itu menjadi dasar dan panduan sepanjang hidupnya hingga sekarang.Meski demikian,demi dasar pendidikan kedisiplinan,orang tua Samsul dengan penghasilan pas-pasan rela mengorbankan apapun agar anak-anaknya bisa mengenyam pendidikan disekolah swasta.

          Setelah tumbuh dewasa,Samsul belajar tentang filosofi dan prinsip-prinsip hidup sekaligus merasakan bagaimana susahnya mencari sumber kehidupan.Selanjutnya,Samsul tumbuh menjadi orang dewasa yang matang.Bahkan diusia mudanya,ia berhasil menjadi wirausahawan sukses.Kini Samsul kecil telah menjelma menjadi pebisnis yang diperhitungkan di Indonesia. 

         

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Minggu Minggu yang melelahkan